INTERGRASI NASIONAL DALAM BHINEKA TUNGGAL IKA

A.            KEBINEKAAN BANGSA INDONESIA
Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan bangsa dan Negara. Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dengan bhinneka tunggal ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.
Selain semboyan tersebut, Negara kita juga memuliki alat – alat pemeratu bangsa sebagai berikut :
1.    Dasar Negara Pancasila
2.    Bendera Merah Putih sebagai Bendera Kebangsaan
3.    Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4.    Lambang Negara Burung Garuda
5.    Lagu kebangsaan Indonesia Raya
6.    Lagu – lagu perjuangan  

u Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakan dengan baik.Jika perselisihan ini diakibatkan karena masalah yang berkaitan dengan hukum, Undang Undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945 telah mengatur dalam pasal 28D ayat (1) bahwa “ setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”
B.             PENTINGNYA KONSEP INTERGRASI
1. Pengertian intergrasi
.Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Intergrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
a.Secara politis
     intergrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan social dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b.Secara antropologis
     Intergrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

BERIKUT ADALAH PENDAPAT PARA AHLI TENTANG INTERGRASI.
1.    Howard Wriggins
2.    Myron Weiner
3.    Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
4.    J. Soedjati Djiwandono

2. Syarat intergrasi
     a. anggota anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan kebutuhan antara satu dan yang lainnya.
     b. Terciptanya kesepakatan ( consensus ) bersama mengenai norma norma dan nilai nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedomal.
     c. norma norma dan nilai nilai social dijadika aturan baku dalan melangsungkan proses intergrsi social.



C.             FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK INTERGRASI NASIONAL
A.Faktor pembentukan intergrasi nasional
1.  Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam symbol Negara yaitu           Garuda Pancasila dan       semboyan Bhineka Tunggal Ika.
3. Adanya tekat serta kenginan untuk bersatu dikalangan bangsa           Indonesia seperti yang dinyatakan dalam    sumpah pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
     5. Penggunaan bahasa Indonesia
6. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa , dan tanah air Indonesia.
7. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang          kuat.
9. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10. Adanya rasa inta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
B. Faktor penghambat intergrasi nasional.
1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
     2. Kurangnya toleransi antargolongan.
3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.

4. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil – hasil  pembangunan.

Comments

Popular posts from this blog

Komunikasi melalui surat

Tantangan dalam menjaga NKRI

Ciri ciri , prinsip prinsip dan syarat syarat etika profesi