proses intergrasi nusantara dan bukti bukti peninggalan islam di nusantara

Proses Intergrasi Nusantara

Integrasi adalah proses penyatuan, atau proses untuk membuat sesuatu menjadi utuh kembali. Integrasi suatu bangsa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya integrasi akan melahirkan satu kekuatan bangsa yang ampuh dan segala persoalan yang timbul dapat dihadapi bersama-sama. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah wujud konkret dari proses integrasi bangsa. Proses integrasi bangsa Indonesia mengalami kemajuan sejak proses Islamisasi. Ulama-ulama dari Minangkabau misalnya sudah berhasil mengislamkan saudara-saudara masyarakat Sulawesi, begitu juga ulama Sulawesi juga telah berperan dalam mengislamkan saudara-saudara kita di Bima, Nusa Tenggara, Kepulauan Riau dan sebagainya, begitu juga ulama dari Jawa Timur telah mengislamkan Ternate dan Tidore.

Integrasi suatu bangsa merupakan suatu proses historis yang panjang. Integrasi terjadi dalam suatu proses yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Kita merasa sebagai satu bangsa karena ada keterikatan budaya satu dengan lainnya, ada persamaan kepentingan, menggunakan bahasa yang sama, mengakui sistem nilai yang sama, ada persamaan identitas, dan ada solidaritas sebagai satu bangsa yang sama.

Semakin sering terjadi hubungan, kontak budaya, dan pergaulan antargolongan suku bangsa di Indonesia, akan semakin baik guna terbentuknya identitas bangsa. Melalui komunikasi yang terbuka antarsuku bangsa maka sikap prasangka, sentimen kesukuan atau kedaerahan, lambat laun dapat dihilangkan.







Bukti bukti peninggalan Islam di Nusantara
         Masjid Agung Banten (bangun beratap tumpang)
·         Masjid Demak (dibangun para wali)
·          Karya seni  atau kaligrafi   
·       Nisan Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);
·         Karya sastra
Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim menghasilkan beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk, babad, dan kitab-kitab.Bukti-bukti peninggalan syair yang ada di nusantara antara lain :
(a)    Syair Perahu,karya Hamzah Fanzuriyang hidup di aceh pada masa pemerintahan sultan Alaidin Riayat Syah Syidil Mukam II (1589-1604)),Syair ini berisi pengajaran tentang adap.
(b)   Syair Kompeni Walanda,yang di dalamnya berisitentang riwayat Nabi.


Comments

Popular posts from this blog

Komunikasi melalui surat

Tantangan dalam menjaga NKRI

Ciri ciri , prinsip prinsip dan syarat syarat etika profesi