Makalah Penjas permainan tradisional


KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Jasmani dengan judul “ PERMAINAN TRADISIONAL”.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah Pendidikan Jasmani ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari semua bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah Pendidikan Jasmani ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Pendidikan Jasmani ini dapat memberikan manfaan maupun inspirasi terhadap pembaca.

Ungasan, 25 April 2018







BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang

Kemajuan di bidang teknologi memberikan kemudahan bagi seseorang dalam menjalankan rutinitas. Namun disisi lain, kemajuan teknologi juga berdampak buruk bagi perkembangan anak. Hal ini tak lain karena terlupakannya nilai-nilai leluhur.
Contoh nyata adalah terlupakannya permainan tradisional. Tak sedikit generasi muda yang melupakan permainan tradisional semisal gobak sodor atau yg akrab disebut dengan sebutan “gale-galean” di daerah Gianyar khususnya di desa Keramas. Berangkat dari alasan ini, sejumlah LSM yang konsis terhadap masalah anak menggelarsatu acara untuk lebih mendekatkan permainan tradisional dengan anak-anak.
Mengharapkan mereka mau kembali mengenal permainan tradisional tersebut memang sulit,karena disamping teknologi yang tinggi dan tidak sederhana, permainan ini terkesan kuno. Namun sebenarnya banyak nilai-nilai yang dapat dipelajari dari setiap permainan tradisional itu. Kemampuan motorik, pengembangan otak kanan, juga mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak, baik dalam bekerjasama maupun dalam memecahkan persoalan, melalui permainan tersebut. Khususnya dikota-kota besar, kini anak-anak banyak terkungkung dalam permainan yang berbeda.

1.2   Rumusan Masalah
     1.2.1    Apa saja faktor faktor yang menyebabkan hilangnya permainan tradisional ?
1.2.2     Pengertian permainan tradisional Gerobak Sodor ( Gale Galean)?
1.2.3    Bagaimanakah cara memainkan permainan Gobak Sodor (Gale – Galean) ?

1.3   Tujuan Pembuatan Makalah
       1.3.1    Mengetahui apa saja faktor faktor yang menyebabkan hilangnya permainan tradisional.
       1.3.2    Mengetahui permainan tradisional yaitu Gerobak Sodor ( Gale Galean ).
       1.3.3    Mengetahui bagaimana cara memainkan permainan Gerobak Sodor ( Gale Galean ).




BAB II

PEMBAHASAN

1.2.1         Faktor – Faktor yang Menyebabkan Hilangnya Permainan Tradisional

Di era globalisasi ini, banyak bermunculan permainan alat – alat elektronik yang menggunakan teknologi yang sangat canggih, sehingga membuat para generasi muda tertarik untuk memainkannya dan lupa akan permainan tradisional yang ada di daerah tempat tinggal mereka.

Ada beberapa faktor penyebab hilangnya permainan anak tradisional. Beberapa factor tersebut adalah sebagai berikut.
a)  Sarana dan tempat bermain tidak ada,
b) Adanya penyempitan waktu, terlebih lagi semakin kompleknya tuntutan zaman terhadap anak    yang semakin membebani,
c) Permainan tradisional terdesak oleh permainan modern dari luar negeri dimana tidak memakan tempat, tak terkendala waktu baik itu siang hari, pagi, sore ataupun malam bisa dilakukan, serta tidak perlu menunggu orang lain untuk bermain,
d)  Terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan oleh generasi sebelumnya dimana mereka tidak sempat mencatat, mendata, dan mensosialisasikan sebagai produk budaya masyarakatnya kepada generasi di bawahnya. Budaya instan yang sudah merasuk pada setiap anggota masyarakat sekarang juga memberikan sumbangan hilangnya permainan tradisional. Kita selalu terlena oleh budaya cepat saji, yang penting sudah tersedia dan siap “dimakan “ tanpa harus melalui proses.

1.2.2      Pengertian permainan tradisional Geronak Sodor ( Gale Galean )
             
Gale – galean adalah sejenis permainan daerah dari Bali di Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWDG6SUkYG2vu2hnyC3XMorDz1cstvDCgmHwVy-Rkjis3knYd8K2J7-vY3uU-TV7o_kqZEgGSwxCSeki8fGZXhjtOTCBz-f7jD4XPei19g-TF1acQ1ad9Za0CQO4psT-rnxu_N-bvEKM8/s400/images.jpg

1.2.3      Cara memainkan permainan Gerobak Sodor ( Gale Galean )
      Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalahmenghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruhanggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan  kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garisbatas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus  sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Berikut ini peraturan-peraturan yang berlaku dalam permainan gale-galean (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut.
a)      Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang.
b)      Jika 1 kelompok terdiri dsari 4 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m.
c)      Tim penjaga bertugas menjaga agar tim lawan tidak bisa menuju garis finish
d)     Tim lawan berusaha menuju garis finish dengan sayarat tidak tersentuh tim penjaga.
e)      Tim lawan dikatakan menang apabila berhasil balik menuju garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
f)       Salah satu tim bisa dikatakan menang apabila bisa kembali ke garis start dengan selamat untuktim lawan dan untuk tim penjaga di katakan menang apa bila bisa menyentuh salah satu anggota tim lawan.
Nilai Spiritual dalam permainan gobak sodor, selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera.

Cara Bermain Gobak Sodor
 



BAB III

PENUTUPAN

A.            Kesimpulan
Perubahan jaman membuat kita berubah dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi perubahan tersebut, kita harus bisa mendasari hidup kita dengan hal-hal yang bersifat positif. Dengan cara melestarikan kebudayaan-kebudayaan tradisional akan lebih memupuk warga yang berkepribadian menghadapi perubahan jaman. Dan waktu itu sangat baik apabila dilakukan semenjak kecil. Dari pelestarian-pelestarian permainan tradisional.

B.            Saran
Dari kami khususnya penyusun makalah ini berpesan kepada setiap warga Negara Indonesia termasuk para mahasiswa Universitas Majalengka untuk bisa melestarikan permainan tradisional daerah masing-masing. Dari permainan tradisional banyak nilai-nilai budaya yang tak terkira nilainya dibandingkan dengan permainan modern saat ini. Dengan melestarikannya Negara kita ini akan di akui. Akan tetapi permainan tradisional juga kita tidak boleh ketinggalan. Sebab tidak baik pula jika kita hanya mengenal daerah sendiri saja tanpa mengenal daerah luar serta perubahan-perubahannya. Dasari setiap perbuatan dengan niat yang baik.



DAFTAR PUSTAKA
Sumber gambar : http://www.jelajahbudaya.com/kabar-budaya/petak-umpet-dari-permainan-  berpindah-ke-sastra-majas-seri-permainan-tradisional-ke-1.html
http://cdn-u.kaskus.us/35/jsknqelt.jpg
http://cdn-u.kaskus.us/35/pgrwemuc.jpg


Comments

Popular posts from this blog

Komunikasi melalui surat

Tantangan dalam menjaga NKRI

Ciri ciri , prinsip prinsip dan syarat syarat etika profesi